Tuesday, January 19, 2010

tak ada yang konstan

Tak Ada yang Konstan


Interaksi sosial itu fluktuatif. Naik turun. Saya berubah, kamu berubah, kita semua berubah. Akumulasi pengalaman hidup membuat orang tak bisa lagi disamakan. Tiap orang ada jalannya hidup masing-masing. Semua orang pergi. Untuk mengejar masa depannya, untuk mencari jati dirinya, untuk menjalani takdir hidupnya. Semua orang tumbuh. Dunia yang dilihat semakin membesar. Pola pikir orang berubah. Rasa itu berubah. Dan pada satu titik, perasaan bisa saja mengkristal atau justru mencair tanpa aba-aba. Tanpa perlu dijelaskan apa-apa.

Maka segala bentuk perpisahan –kematian, pindah kota, pindah negara, putus pacar, ‘jaga jarak’ karna sang gebetan udah punya pacar, atau sekedar perpisahan alami secara perlahan akibat kesibukan dan perbedaan lingkungan tiap-tiap pribadi- adalah hal yang tidak dapat dihindari. Rasanya menyakitkan. Menyedihkan. Sekaligus menyesakkan. Sedih di sini bukan dalam arti menangis semalam atau reaksi fisiologis yang terjadi saat itu, tapi lebih dari itu. Efek psikologis pasca perpisahan itu lah yang sebenarnya jauh lebih menyakitkan.

Akumulasi interaksi sosial dalam jangka waktu panjang itu telah menumbuhkan satu : banyak hal yang telah kita bagi bersama. Jadi, ada sebagian dari kamu di saya dan ada sebagian dari saya di kamu. Ketika kita berpisah, maka sebagian dari diri saya juga ikut hilang. Dan, rasa kehilangan itu butuh kompensasi. Dan, sampai saat ini, saya tidak tahu bagaimana cara mengisi ruang yang kosong itu.

Hubungan antarmanusia memang sangat kompleks. Akhir kata, saya cuma mau bilang : terima kasih untuk yang pernah mampir dalam hidup saya. Segala yang pernah ada itu sungguh signifikan dan akan terus menjejak.



***
dari Gini Arimbi, http://gini-arimbi.blogspot.com/2009/05/tidak-ada-yang-konstan.html

No comments: